Rabu, 23 Januari 2008

pembesaran gurame

PRODUKSI DAN OPERASI

3.1 Produk dan Proses Produksi

Dalam bahasan kali ini, kami akan membahas mengenai product knowledge dan menjelaskan bagaimana proses produksi yang perlu dilakukan dalam budidaya pembesaran gurame ini.

Adapun asumsi pola budidaya yang digunakan dalam penyusunan pola pembiayaan ini adalah pola budidaya tunggal. Dimana, ikan yang dipelihara dan kemudian di panen hanya satu jenis ikan yaitu ikan gurame konsumsi.

Ikan gurame (Osphronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan tawar keluarga Anabantidae. Ikan ini mempunyai bentuk badan pipih dan lebar. Pada ikan yang sudah dewasa, lebar badannya hampir dua kali panjang kepala atau ¾ kali panjang tubuhnya. Bentuk kepala ikan gurame yang masih berusia muda lancip ke depan, dan setelah tua menjadi dempak. Warna tubuhnya terutama di bagian punggung adalah merah sawo sedangkan pada bagian perut berwarna kekuning-kuningan atau keperak-perakan. Sepasang sirip perut gurame akan mengalami perubahan menjadi sepasang benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Sirip yang keras menempel pada punggungnya sedangkan garis rusuknya menyilang di bagian bawah sirip punggung. Panjang tubuh maksimum 65 cm.

3.1.1 Produk

1. Ciri-ciri Produk

Gurame yang dijual merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuning-kuningan/keperak-perakan. Ikan gurame ini merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici.

2. Kegunaan Utama Produk

Gurame sudah menjadi makanan yang dikenal masyarakat bahkan digemari. Manfaat dari ikan gurame yaitu sebagai sumber penyedia protein hewani yang baik untuk kesehatan manusia.

3.1.2 Proses Produksi

Dalam proses produksi budidaya ikan gurame ini, Guramy fish membeli benih inak yang berukuran 250 gram dari para peternak benih yang kemudian dibesarkan hingga ukuran 1 kg.

Untuk mendapatkan kualitas ikan gurame yang optimal, kami melakukan pembudidayaan ikan gurame di lokasi yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

  1. Dilaksanakan di dataran rendah pada ketinggian 20 - 400 m dpl
  2. Kuantitas dan kualitas air mencukupi. Kualitas air yang dibutuhkan yaitu air tenang, bersih, dasar kolam tidak berlumpur (kekeruhan air 40 cm dari permukaan air), tidak tercemar bahan kimia beracun dan limbah (kadar NH3 tidak lebih besar dari 0,02%), kemasan air (pH) 6,5-8. Apabila pH di bawah 6,5 maka untuk menaikkan pH di lakukan pengapuran dengan CaCO3, sedangkan apabilah pH diatas 8 maka untuk menurunkan dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang.
  3. Tanah tidak berporous dan cukup mengandung humus. Tanah yang tidak berporous dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor, sedangkan perbandingan antara tanah liat dan pasir kurang dari 60%:40%.
  4. Kemiringan tanah 3%-5% untuk memudahkan pengairan kolam
  5. Temparatur optimum 25-30oC
  6. Kandungan oksigen dalam > 2 ppm.

PROSES PEMBUDIDAYAAN PEMBESARAN IKAN GURAME

1. Pemeliharaan Pembesaran

Dalam tahapan pembesaran, jumlah benih yang akan dimasukan dalam kolam ini sebanyak 270.000 benih dengan berat sekitar 200-250 gram. Luas kolam yang dibutuh kan 13500 meter persegi, dengan ukuran 20 X 10 meter sebanyak 68 kolam. dengan konstruksi kolam berupa kolam tanah. Kedalaman air kolam sekitar 1 m dari dasar kolam dibuat tidak terlalu berlumpur. Masing-masing kolam menampung benih sebanyak 4.000. Ikan yang dipelihara dapat berukuran berat 200-250 gram/ekor dan ditebar dengan kepadatan benih ± 1 -2 kg/m2. Pakan yang diberikan terdiri dari pelet dengan jumlah pemberian sebanyak 1,5 - 2% pada pagi dan sore hari serta daun-daunan sebanyak 5% diberikan pada sore hari. Dalam waktu 4 bulan ikan akan mencapai ukuran konsumsi dengan berat 1kg/ekor.

Gb. 4 Foto : Ikan Gurame Konsumsi
Dipasarkan dengan berat di atas 500 gram

Pemberian Pakan

Adapun jenis pakan ikan gurame terdiri dari pakan alami (organik) berupa daun-daunan dan pakan buatan (anorganik), berupa pelet. Pakan alami yang digunakan antara lain daun sente (Alocasia macrorrhiza (L), Schott), dan Kangkung (Ipomea reptans Poin).

Gb. 7 Foto : Daun Sente.
Merupakan salah satu pakan ikan gurame yang lazim digunakan

Bahan makanan buatan berupa pelet dibuat dari bahan makanan ternak, baik hewani maupun nabati. Dengan komposisi 33 bagian tepung ikan, 2 bagian tepung daging dan 65 bagian dedak halus, dengan perhitungan kadar protein keseluruhan adalah sebagai berikut (60/10x33)+(80/100x2)+(15/100x65) = 31,1 %. Perhitungan ini diperoleh dari bagan daftar protein beberapa jenis makanan (lamp).

Ikan diberi pakan setiap hari sebanyak dua kali dengan waktu pemberian pakan pada pagi dan sore hai. Untuk pagi hari ikan diberi pakan alami sedangkan pada sore hari ikan diberi pakan organik (pelet).

2. Pascapanen

a. Penanganan Ikan Hidup

Karena ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Maka hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat adalah:

- Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.

- Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.

- Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.
Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya.
Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.

b. Pemeliharaan Kolam

Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.


Tabel siklus produksi guramy fish

3.2 Kebutuhan Kolam dan Peralatan

1. Kolam Pembesaran

a. Pemupukan/persiapan kolam

Gb. 5 Foto : Kolam Pembesaran di Bogor

.
Di sekitar kolam biasanya ditanami pohon sente sebagai salah satu bahan pakan ikan

Gb. 6 Foto : Bak Kontrol.
Berguna untuk mengatur kuantitas dan kebersihan air yang masuk ke dalam kolam

o Pembuatan kolam

Pada saat persiapan pembuatan kolam dilakukan juga pengeringan dasar kolam. Setelah dasar kolam kering, diberikan kapur dengan dosis 100-200 gr/m2 dan pupuk kandang 500-1.000 gr/m2. Pupuk kandang yang cukup baik untuk digunakan adalah kotoran ayam karena memiliki unsur hara yang lengkap untuk menumbuhkan pakan alami, mudah terurai dan kandungan amoniaknya tidak terlalu tinggi. Pemupukan dilakukan untuk menyuburkan tanah. Setelah itu dilakukan pengisian air dan dibiarkan selama 7 hari untuk memberi kesempatan pupuk terurai.

2. Kolam Pemberokan

Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan. Adapun cara pembuatan kolam sebagai berikut:

- Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 ).

- Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.

- Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.

- Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.

- Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.

- Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

Peralatan


Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembesaran ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap ikan konsumsi).

3.3 Kebutuhan Utilitas/Sarana lainnya

Untuk memasarkan ikan gurame ke distributor, rumah makan, dan supermarket, Goramy Fish menggunakan 2 buah mobil pick up sebagai sarana pengangkutan dan kotak pendingin untuk menjaga kesegaran ikan tetap terjaga sampai ke tempat tujuan.